FILSAFAT CINTA BAGI KEHIDUPAN


 
Apakah dalam hidup kita perlu filsafat cinta ?
Seberapa penting Filsafat Cinta bagi Kehidupan kita?
           
            Pertanyaan diatas butuh pencerahan dari kalangan pembaca. Mari ber – apresiasi…! Filsafat adalah ilmu yang selalu mencari kebenaran. Tujuannya supaya hidup manusia  semakin baik. Dengan mempelajari filsafat kita akan tahu tentang esensi Hidup dan Kehidupan serta akan lebih bisa ber- empati dengan orang lain. Tidak gampang menvonis orang lain karena salah dan benar, yang oleh orang banyak hal itu sangat relatif, karena kebenaran yang hakiki hanya milik Yang kuasa.
Filsafat terkait dengan logos ( ilmu ) yang terbentuk dari sejumlah informasi yang diterima seseorang dari relasi yang dibangunnya dan mengendap dalam memorinya. Jika kita mampu menggunakan Ilmu / tata pikir yang kita miliki, maka kita sudah masuk dalam tataran implementasi filsafat dalam kehidupan nyata, dan sebaiknya dilakukan bagi keharmonisan hidup. Jangan terlalu dipikir… seberapa angka dari tulisan di atas, tapi lebih baik kita coba untuk mengerti seberapa nilainya. Untuk menghilangkan keraguan mari kita telusuri filsafat cinta yang mungkin identik  dengan kata-kata bijak dalam konteks cinta, dengan sebuah ilustrasi : Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab ke- elokan parasnya dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik pada kekayaannya, krn kekayaan dapat musnah Tetapi tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.
”Mari kita kaji filsafat / kata – kata bijak cinta dibawah ini, sekedar untuk pelipur lara, teramat khusus bagi yang sedang dilanda kasmaran.
Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah dendam bahkan membalas dendamnya. Dimana ada cinta disitu ada kehidupan manakala kebencian membawa kemusnahan. Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya  menganugerahkan Sekeping Hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan Sekeping Hati lagi kepada seseorang untuk kita cari dan itulah namanya CINTA.
Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata : Aku turut bahagia untukmu. Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup . Dan jangan sesekali  kamu mengatakan tidak mencintainya lagi, bilamana kamu masih belum dapat melupakannya. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan lagi, kamu mencintai seseorang tetapi kamu tidak pernah berani  mengutarakan cintamu kepadanya. Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, karena sungai mengalir selamanya.
Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta, namun apabila sampai saatnya,  raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi, dengan sejuta rasa
tanda tanya dihatinya. Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan  tidak pernah terluka, dan bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu
serta cemburu. Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut, tetapi  cinta adalah anugerah Tuhan yang terindah dan suci, jika manusia dapat menilai kesuciannya. Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Satu – satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang adalah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. Jiwa sepi tanpa cinta, hati akan mati tanpa Iman. Kemarin adalah kenangan, esok adalah  impian dan hari ini adalah kenyataan. Cinta adalah tamu yang selalu datang tanpa undangan, tapi kepergiannya tidak pernah diharapkan. Dan sesungguhnya hati akan merasa memiliki cinta apabila cinta itu telah pergi. pada dasarnya bentuk cinta bukanlah suatu hal yang bersifat definitif atau mempnuyai arti, karna bentuk cinta itu sendiri adalah suatu manifestasi...jadi ketika org bertanya apa makna dari cinta, tiada lah jawaban yg tepat karena jawaban dari semua definisi itu sendiri adalah cinta....ada sebuah kisah yang diceritakan seorang yang hidup antara jaman plotinus dan luther, ia berkata ttg sebuah hal yang dinamai cinta...ceritanya : ketika seseorg kakek tua mengatakan cinta maka jawabannya adalah kematian, ketika seorang anak ditanya maka jawabannya ibu adalah cinta dan ayahpun cinta, namun ketika aku ditanya maka kujawab penderitaan akan sebuah hal imanen yang tak mampu kulukikan dengan kata2...aku menderita tapi aku merasa bahwa hal ini akan membawa kepada keindahan transenden, karena yang kucintai adalah tuhna.....
Cinta adalah sebuah kebahagiaan yang dikaruniakan Sang Khalik kepada umatnya. Untuk sebuah tujuan yaitu kebahagiaan. Cinta memang membutuhkan sebuah pengorbanan. Tak jarang, hal paling sulit dalam cinta jika harus mengorbankan cinta itu sendiri yang tak lain juga atas dasar kebahagiaan pula. Cinta kadang membutakan. Bagian Indah dari cinta membuat kita terlena dan meniadakan sebagian pahit yang juga sama pentingnya. Ada bagian kelam dari cinta yang membutuhkan sebuah pemahaman yang tidak hanya sekedar buta atau mati karena cinta.
Menirukan si bijak. Cinta terkadang menuntut kita untuk menjadi sebuah lilin. Membakar diri kita, membiarkan hati jiwa dan raga merasakan kesakitan yang tersayat hanya demi sebuah tujuan. Tujuan dari cinta itu sendiri membahagiakan orang lain.
Sebuah lilin. Merelakan tubuhnya terbakar demi secercah cahaya yang dapat menerangi dalam gelap. Dimana, cahaya itu sendirilah yang membuat lili itu meleleh. Begitu juga dengan kebahagiaan. terkadang kebahagian itu sendirilah yang membakar diri kita. Membuat kita sebagai manusia terlena. Menuntut sebuah pengorbanan demi tercapainnya sebuah kebahagian bersama. Satu hal yang paling membahagiakan di dunia ini adalah jika kita dapat membahagiakan orang lain. Tapi Cinta memang anugrah yang luar biasa adanya. Karnanya orang bersatu. Karenanya orang bergandeng tangan. Karnanya orang beranak pinak. Bahkan karenanyalah pula terjadi sebuah pertikaian…
Cinta itu sama dengan nafsu atau sebuah naluri untuk melampiaskan kebutuhan biologis saja (seperti mahluk ciptaan Tuhan lainnya). Karena kita "manusia" yang diberi anugerah untuk berpikir kadang kita terlalu mempuitiskan arti kata cinta itu. Jangan percaya dengan kata cinta untuk zaman sekarang ini, cinta itu hanya rasa pamrih (timbal balik), sama sekali tidak ada yang tulus. Cinta yang tulus itu hanya dimiliki oleh Tuhan terhadap semua ciptaan-Nya.

This entry was posted in

Leave a Reply